Representasi


Representasi
Representasi adalah konsep yang mempunyai beberapa pengertian. Ia adalah
proses sosial dari 'representing'. Representasi menunjuk baik pada proses maupun
produk dari pemaknaan suatu tanda. Representasi juga bisa berarti proses perubahan
konsep-konsep ideologi yang abstrak dalam bentuk-bentuk yang kongkret. Jadi,
pandangan-pandangan hidup tentang perempuan, anak-anak, atau laki-laki misalnya,
akan dengan mudah terlihat dari cara memberi hadiah ulang tahun kepada temanteman
yang laki-laki, perempuan dan anak-anak. Begitu juga dengan pandanganpandangan
hidup terhadap cinta, perang, dal lain-lain akan tampak dari hal-hal yang
praktis juga. Representasi adalah konsep yang digunakan dalam proses sosial
pemaknaan melalui sistem penandaan yang tersedia: dialog, tulisan, video, film,
fotografi, dsb. Secara ringkas, representasi adalah produksi makna melalui bahasa
(Hall, 1997:15).
Menurut Stuart Hall (1997), representasi adalah salah satu praktek penting
yang memproduksi kebudayaan. Kebudayaan merupakan konsep yang sangat luas,
kebudayaan menyangkut 'pengalaman berbagi'. Seseorang dikatakan berasal dari
kebudayaan yang sama jika manusia-manusia yang ada disitu membagi pengalaman
yang sama, membagi kode-kode kebudayaan yang sama, berbicara dalam 'bahasa'
yang sama, dan saling berbagi konsep-konsep yang sama.
Bahasa adalah medium yang menjadi perantara dalam memaknai sesuatu,
memproduksi dan mengubah makna. Bahasa mempu melakukan semua ini karena ia
beroperasi sebagai sistem representasi. Lewat bahasa (simbol-simbol dan tanda
tertulis, lisan, atau gambar) dapat mengungkapkan pikiran, konsep, dan ide-ide
tentang sesuatu. Makna sesuatu hal sangat tergantung dari cara individu
merepresentasikannya. Dengan mengamati kata-kata yang digunakan dan imej-imej
yang gunakan dalam merepresentasikan sesuatu bisa terlihat jelas nilai-nilai yang
diberikan pada sesuatu hal tersebut.
Untuk menjelaskan bagaimana representasi makna lewat bahasa bekerja, bisa
dipakai tiga teori representasi sebagai usaha untuk menjawab pertanyaan : darimana
suatu makna berasal, Atau bagaimana individu membedakan antara makna yang
sebenarnya dari sesuatu atau suatu imej dari sesuatu.
Yang pertama adalah pendekatan reflektif. Di sini bahasa berfungsi sebagai
cermin, yang merefleksikan makna yang sebenarnya dari segala sesuatu yang ada di
dunia. Kedua adalah pendekatan intensional, dimana manusia menggunakan bahasa
untuk mengkomunikasikan sesuatu sesuai dengan cara pandang terhadap sesuatu.
Sedangkan yang ketiga adalah pendekatan konstruksionis. Dalam pendekatan ini
dipercaya bahwa individu mengkonstruksi makna lewat bahasa yang dipakai.